Libero.id - Mantan pemilik Milan, Silvio Berlusconi bergabung dengan pihak yang menentang pembongkaran Stadio Giuseppe Meazza atau San Siro, yang mana mantan perdana menteri Italia itu merasa pembongkaran San Siro 'akan sangat menyakitkan'.
Mantan Presiden I Rossoneri itu mengambil alih klub pada Februari 1986 dan menghabiskan 31 tahun menjadi pemilik klub.
Milan memenangkan delapan Scudetti, lima Piala Eropa, satu Coppa Italia, enam Supercoppa Italiana, dua Piala Interkontinental, lima Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub FIFA selama masa Berlusconi menjabat.
Pemilik Monza saat ini menyatakan keprihatinannya tentang 'penghancuran' San Siro, karena Inter dan Milan berencana untuk membangun stadion baru dan modern di ibukota mode.
“Pembongkaran San Siro akan sangat menyakitkan,” ujar Berlusconi kepada Corriere della Sera.
“Ini adalah ikon sepak bola, yang dikenal di seluruh dunia. Merobohkan San Siro akan menjadi luka yang dalam.”
Berlusconi dengan demikian berbagi posisi dengan mantan pelindung Inter Massimo Moratti, yang mengatakan kepada surat kabar yang sama pada September 2019 bahwa ia memahami kebutuhan akan stadion modern.
Tapi mantan Presiden I Nerazzurri tidak bisa membayangkan Milan tanpa San Siro, seperti Berlusconi.
“Memiliki stadion baru adalah arah yang harus ditempuh klub untuk permainan modern, dengan peningkatan fokus pada bisnis dan pendapatan. Ini mungkin langkah yang perlu dan tak terelakkan,” ujar Moratti kepada Corriere della Sera pada 2019.
“Namun, itu juga akan melibatkan penyerahan bagian dari sejarah semua orang, yaitu San Siro. Ini mungkin stadion yang paling dicintai di Italia.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini