10 Fakta Ralf Rangnick, Bapaknya Gegenpressing Ala Juergen Klopp di Liverpool

"Mentor dari beberapa pelatih hebat Jerman"

Berita | 27 November 2021, 06:26
10 Fakta Ralf Rangnick, Bapaknya Gegenpressing Ala Juergen Klopp di Liverpool

Libero.id - Ralf Rangnick akan menahkodai Manchester United hingga akhir musim 2021/2022. Pelatih asal Jerman itu diharapkan bisa mengantarkan era baru di Old Trafford dengan membangun struktur yang telah diciptakan Ole Gunnar Solskjaer di klub.

Sebelumnya, Ralf Rangnick telah bekerja sebagai Kepala Olahraga dan Pengembangan di klub Rusia Lokomotiv Moscow. Ia dikenal sebagai salah satu ahli taktik terbaik yang pernah ada dan bisa menjadi penunjukan yang menginspirasi di Manchester United.

Setelah menjabat sebagai manajer sementara, Rangnick akan bekerja sebagai konsultan di klub selama dua tahun. Ini berarti bahwa ia kemungkinan akan memiliki suara tentang siapa manajer permanen berikutnya di Manchester United.

Pada catatan itu, mari coba kita lihat fakta yang mungkin belum diketahui tentang Ralf Rangnick seperti dilansir dari Sports Keeda, berikut ulasannya:

10.Ralf Rangnick adalah pencipta gegenpressing

Gegenpressing adalah bentuk ekstrim dari pressing lini depan, dimana tim berusaha untuk mendapatkan kembali bola segera setelah kehilangan bola. Thirequirestem membutuhkan setiap penyerang untuk menekan lawan saat timnya kehilangan penguasaan bola. Ini adalah sistem yang digunakan Jurrgen Klopp untuk memberikan pengaruh besar di Liverpool.

9.Rangnick masuk ke manajemen pada usia 25

Ralf Rangnick memiliki karier bermain yang agak singkat. Ia sebagian besar bermain di divisi yang lebih rendah di Jerman dan memiliki tugas kecil di klub Inggris Southwick saat belajar di University of Sussex.

Kecerdasan taktis dan bakat strategisnya dicatat sejak awal dan ia menjadi pelatih pemain di FC Viktoria Backnang pada tahun 1983.

8.Arrigo Sacchi adalah panutan Ralf Rangnick

Ralf Rangnick biasa mendapatkan video AC Milan asuhan Arrigo Sacchi yang dikirim kepadanya dari Italia. Rangnick dilaporkan sedang menulis manual pelatihan pada saat itu. Ia mempelajari posisi dan tekanan AC Milan dengan sangat detail. Dikatakan bahwa Rangnick secara obsesif memutar dan memutar kaset-kaset tersebut hingga menyebabkan VCR-nya rusak.

Sachi mengelola AC Milan dalam dua tugas antara 1987/1991 dan 1996/1997. Ia memenangkan gelar Serie A di musim 1987/1988 dan juga memenangkan Piala Eropa back-to-back. Ia juga pernah menjadi pelatih tim nasional Italia yang menjadi runner-up di Piala Dunia FIFA 1994.

7.Ralf Rangnick menolak menjadi pelatih Chelsea

Chelsea telah mendekati Ralf Rangnick ketika mereka mencari pelatih sementara menyusul pemecatan Frank Lampard. Namun, Rangnick dilaporkan menolak kesempatan untuk menjadi pelatih sementara selama empat bulan karena ia percaya ia hanya akan dibutuhkan saat itu saja, namun akan dicampakkan ketika The Blues menemukan pelatih baru.

6.Membawa Tim Divisi Tiga, Ulm ke Bundesliga

Rangnick adalah mantan pemain Ulm 1846. Ia kembali ke klub sebagai manajer pada tahun 1997. Rangnick pertama kali mendapatkan promosi ke Bundesliga 2 sebelum membawa mereka ke papan atas Jerman untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka pada tahun 2000.

5.Rangnick Memenangkan promosi ke Bundesliga dengan Hannover 96

Ralf Rangnick ditunjuk sebagai manajer Hannover 96 pada Mei 2001. Hannover 96 adalah tim Bundesliga 2 pada saat itu dan Rangnick benar-benar membuat sebuah perubahan untuk tim medioker tersebut. Mereka memenangkan gelar liga divisi kedua musim itu dan mendapatkan promosi ke Bundesliga.

4.Mengundurkan diri dari Hoffenheim karena klub menjual Luiz Gustavo

Rangnick menjadi pelatih di Hoffenheim pada musim 2006/2007. Ia mendapatkan promosi berturut-turut dengan Hoffenheim untuk membawa mereka dari divisi ketiga ke Bundesliga. Mereka finis ketujuh di tabel Bundesliga pada musim 2008/2009. Namun, Rangnick mengundurkan diri setelah klub menjual gelandang Luiz Gustavo ke Bayern Muenchen Tanpa sepengetahuannya.

3.Rangnick meraih promosi ke Bundesliga bersama RB Leipzig

Ralf Rangnick menciptakan kebangkitan RB Leipzig ke puncak Bundesliga. Setelah Alexander Zorniger mengundurkan diri sebagai pelatih kepala, Rangnick mengumumkan bahwa ia akan mengambil alih sebagai pelatih kepala klub pada musim 2015/2016. Ia mengamankan promosi ke Bundesliga sebelum membiarkan Ralph Hassenhuttl mengambil alih pada 2016.

Rangnick menjadi manajer RB Leipzig sekali lagi pada Juli 2018. Ia memimpin Emil Forsberg dkk finis di posisi ketiga di Bundesliga dan juga membawa mereka ke final DFB Pokal, dimana mereka kalah dari Bayern Muenchen.

2.Ralf Rangnick pernah melatih Thomas Tuchel

Ralf Rangnick melatih Thomas Tuchel sebagai pemain di Ulm. Pada bulan Februari, Rangnick mengatakan ini tentang Tuchel:

“Thomas (Tuchel) menjadi pelatih melalui saya. Dia adalah pemain saya di Ulm & harus mengakhiri karirnya karena masalah lutut. Saya memberinya pekerjaan sebagai pelatih U-15 kami. Dia bahkan tidak berniat menjadi pelatih, dia bekerja di sebuah bar di Stuttgart.”

1.Thomas Tuchel dan Jurgen Klopp menganggap Rangnick sebagai mentor mereka

Ralf Rangick adalah pelatih FC Schalke ketika manajer Liverpool saat ini Jurgen Klopp memenangkan gelar Bundesliga pertamanya bersama Borussia Dortmund. Klopp telah memuji Rangnick di masa lalu dan bahkan mengatakan bahwa ia mungkin adalah pelatih Jerman terbaik.

“Salah satu yang terbaik, jika bukan pelatih Jerman terbaik" ujar Klopp.

Thomas Tuchel, Jurgen Klopp, Ralph Hassenhuttl dan Julian Nagelsmann adalah semua pelatih yang menganggap Ralf Rangnick sebagai salah satu mentor mereka.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network